Frederick Roberts: Tokoh Kunci dalam Penaklukan Kabul dan Kandahar pada Abad ke-19
Pada abad ke-19, wilayah Afghanistan menjadi sasaran bagi kekuatan imperialis Inggris dan Rusia yang saling bersaing untuk memperluas pengaruh mereka di wilayah tersebut. Salah satu peristiwa penting dalam sejarah Afghanistan adalah penaklukan Kabul dan Kandahar pada tahun 1879, yang dipimpin oleh seorang tokoh militer Inggris bernama Frederick Roberts.
Frederick Roberts adalah seorang jenderal Inggris yang terkenal karena kepemimpinannya dalam Perang Afghanistan Kedua. Dia lahir pada tahun 1832 dan menjadi seorang perwira militer pada usia 18 tahun. Roberts bertugas dalam banyak konflik militer di seluruh dunia, termasuk Perang Krimea dan Pemberontakan India. Pada tahun 1879, Roberts diangkat sebagai Panglima Tertinggi Pasukan Inggris di Afghanistan.
Pada saat itu, Afghanistan telah menjadi sasaran kekuatan imperialis Inggris dan Rusia yang bersaing untuk memperluas pengaruh mereka di wilayah tersebut. Penaklukan Kabul dan Kandahar menjadi sasaran utama bagi Inggris karena kota-kota ini merupakan pusat kekuasaan utama di Afghanistan.
Roberts memimpin pasukannya melalui wilayah pegunungan yang sulit dihuni, melewati rintangan seperti jalan berlumpur dan cuaca yang buruk. Pasukannya mengalami banyak kesulitan dalam perjalanan, seperti penyakit dan kekurangan pasokan makanan dan air.
Namun, Roberts terus memimpin pasukannya dengan tekad yang kuat dan akhirnya berhasil menaklukan Kabul pada September 1879. Dia kemudian melanjutkan pengejaran ke Kandahar dan berhasil merebut kota tersebut pada Desember 1879.
Kepemimpinan Roberts dalam kampanye Afghanistan adalah luar biasa dan diakui oleh banyak orang di Inggris dan dunia internasional. Namun, penaklukan ini juga menimbulkan kontroversi dan kritik, karena banyak orang Afghanistan yang tidak setuju dengan kehadiran Inggris di wilayah mereka.
Dalam sejarah, Frederick Roberts diingat sebagai salah satu tokoh penting dalam penaklukan Kabul dan Kandahar. Namun, kehadiran Inggris di Afghanistan selama abad ke-19 menjadi awal dari banyak konflik yang terjadi di wilayah tersebut hingga saat ini.
Komentar
Posting Komentar